REFLEKSI

 

Foto oleh Keegan Houser dari Pexels

Refleksi sebuah kata yang sarat dengan makna, sebagai guru sudah selayaknya kita selalu refleksi dengan pembelajaran yang sudah kita lakukan. Refleksi menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk guru merdeka belajar, karena dengan refleksi kita jadi tau  kualitas pembelajaran yang sudah kita lakukan. Dengan refleksi kita menjadi guru yang tidak egois untuk selalu mengevalusi  kekurangan diri kita dalam pengajaran karena sudah menjadi jiwa seorang guru memberikan yang terbaik pada anak didiknya. Ada istilah 5M yang disebut sebagai pilihan cara untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan dan melibatkan siswa, orang tua maupun komunitas.  

5M yang dimaksud 

1. Memanusiakan hubungan 

2. Memahami konsep

3.Membangun Keberlanjutan 

4. Memilih tantangan 

5. Memberdayakan konteks 

Sering kali seorang guru sudah merancang PJJ dengan baik dengan berbekal RPP yang sudah dirancang dengan sedemikian rupa tak jarang kenyataan dilapangan membuat mandek tujuan pembelajaran yang sudah dibuat itulah perlunya refleksi, dan poin poin yang terangkum dalam 5M.

Satu hal yang menurut saya sangat penting dalam pengajaran yaitu memanusiakan hubungan, ada alasan tersendiri kenapa saya mengatakan bahwa memanusiakan hubungan menjadi trend penting dalam pengajaran dan habitatnya, Sudahkah guru memahami siswanya ? Apa yang dibutuhkan mereka ? 

Sering kali guru mengatakan "O ala tas ngerti tas paham mbek murite lah kok wes munggah, rasane gorong towok ngajar nang kelas 4, wes munggah nok kelas 5. dan dialog yang sama tak kala disela sela jam istirahat dikantor guru. Sering kali dialog seperti ini terjadi antar guru dari tahun ke tahun tanpa ada penyelesaian dan refleksi. Kenapa ? mungkin guru tidak mencari tau atau memang tidak ada pengetahuan tentang memanusiakan hubungan.

Guru seringkali lupa mengajar itu hanya sekedar mengejar nilai dan target kurikulum. Lupa untuk memahami profil siswanya, apa yang dibutuhkan mereka , mengajar tak hanya sekedar mengejar nilai dan target. Tapi menyiapkan mereka untuk  berpikir kritis dan siap menghadapi perubahan  dan tantangan , mengajarkan kemandirian untuk mengumpulkan serpihan ilmu bagi masa depannya.

Mengajar bukan hanya sekedar mengejar nilai, tetapi mengantarkan mereka untuk siap menghadapi tantangan dan perubahan.