Undakan Tertinggi
Undakan Tertinggi |
Malam ini hujan begitu deras, rembulan enggan menampakkan diri, kelelawar enggan membelah malam, memilih bersembunyi di tempat yang hangat bersama binatang malam.
Entah mesti menangis atau tidak, hati ini terasa beku. Undakan demi undakan telah dilewati berteman darah dan air mata. Andai bukan ciptaan Tuhan, telah kering air mata ini.
Tuhan, jaga hati ini dari sebuah prasangka.
Kaki ini akan tetap berjalan dengan atau sendiri
Sebongkah hati terasa malu ketika keberadaan diabaikan demi menjaga yang entah siapa
Lipatan-lipatan kata yang tersimpan di hati menyembunyikan sebuah tanya
Reribu tanya yang meski tersimpan, menjaga jutaan jawab yang mengarah
Sebuah malu dengan kehadiran meski aksara
Catatan:
Baca juga Adam dan Hawa yang di buat oleh Warkasa1919 dan tayang di rumahfiksi.com. Cerita ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan lain sebagainya itu adalah kebetulan semata.
1 komentar untuk "Undakan Tertinggi"
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.