Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Gunungan


Gunungan

Foto oleh Pixabay dari Pexels



Oleh, Demitri Budiningrum

Iklan pakaian berseliweran di layar gawaiku. Atasan hingga bawahan. Panjang, juga pendek. Bermotif atau polos. Tertutup, pun terbuka di sana-sini. Tinggal pilih, pesan, bayar, dan datanglah barang.

Kukatakan pada ibu bahwa model pakaian jaman ibu masih muda, kini muncul lagi. Andai ibu masih menyimpan baju-baju dulu, tentu aku tak perlu beli. Irit. Satu kata yang kerap ibu ucapkan akhir-akhir ini. Ibu tak menanggapi. Tangannya sibuk menggoreng tahu dan tempe, lauk terlaris sejak dulu kala. Tentulah laris. Harganya memenuhi syarat utama pembelian segala sesuatu versi ibu: IRIT!

Aku masih mengomentari iklan pakaian yang berseliweran di layar gawai. Ingin hati beli satu atau dua helai dengan harga miring. Ibu belum selesai menggoreng tahu dan tempe. Aku terus mengoceh. Barangkali ibu akan risih, lalu memberi ijin membeli. Tiba-tiba terdengar suara ibu keras, "Letakkan hapemu. Setrika itu gunungan pakaian di depanmu!"

Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

4 komentar untuk "Gunungan"