Perbedaan Guru Zaman Dulu dan Guru Zaman Sekarang
Perbedaan Guru Zaman Dulu dan Guru Zaman Sekarang
Pergantian tahun tidak terasa, diberikan kehidupan hampir setengah abad, banyak pengalaman yang telah dilalui, begitupun pengalaman zaman dahulu bersama guru-guru ketika masih di Sekolah Dasar.
Dari kecil sampai sekarang kehidupan saya tidak jauh dari lingkungan guru. Sangat berbeda dengan saudara-saudara saya, di keluarga hanya saya yang berkecimpung di dunia pendidikan.
Ketika menjadi Kepala Sekolah, saya bisa merasakan perbedaan cara mengajar guru yang sudah senior dan guru yang masih junior. Kedua istilah yang saya sebutkan tadi, mempunyai kelebihan dan kekurangan masing. Saya tidak bisa menyamaratakan kemampuan setiap guru, ada guru yang belum mahir teknologi, tapi dalam tulisan terutama menulis halus sangat rapi serta bagus dan ada juga guru yang mahir teknologi, tapi dalam tulisan kurang rapi. Saya harus mengetahui kemampuan dari masing-masing guru, agar memberikan tugas secara tepat.
Kembali kepada ingatan saya ketika masih sekolah, di mata semua murid dan orang tua, sosok guru sangat berwibawa, menjadi panutan dilingkungan tempat tinggalnya dan sangat segan ketika berpapasan dengan guru.
Sekarang saya merasakan, sosok guru tidak seperti dulu, tak perlu saya jabarkan khawatir ada kesalahpahaman dan menanggapi tulisan saya ini secara negatif.
Semua harus ingat dan harus menyadari bahwa guru adalah sosok penting dalam kehidupan setiap individu. Mereka dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang mencerdaskan kehidupan bangsa, guru mempunyai peran besar pada kemajuan peserta didik. Perlu diketahui terkadang sifat peserta didik berbeda ketika berada di rumah dan di sekolah, seperti menjadi pendiam ketika di sekolah berbeda saat berada di rumah begitupun sebaliknya.
Seiring perkembangan zaman, peran dan gaya mengajar guru mengalami banyak perubahan. Antara guru zaman dulu dan guru zaman sekarang terdapat beberapa perbedaan yang mencolok, baik dari segi metode pengajaran, hubungan dengan peserta didik, pemanfaatan teknologi, hingga gaya berpakaian.
Beberapa perbedaan yang akan saya ulas, mengenai perbedaan guru zaman dulu dan guru zaman sekarang seperti yang saya lihat dan saya alami.
1. Metode Mengajar
Guru Zaman Dulu
Guru pada masa lalu umumnya menerapkan metode pengajaran yang kaku dan berpusat pada guru. Proses belajar mengajar bersifat satu arah, di mana guru berbicara dan peserta didik mendengarkan serta mencatat. Penekanan lebih pada hafalan dan disiplin keras. Tidak jarang, jika peserta didik melakukan kesalahan, guru akan memberikan hukuman fisik dan dianggap wajar saat itu, orang tua menerima dan bila peserta didik mengadu pada orang tua, maka guru yang akan dibela oleh orang tua peserta didik.
Guru Zaman Sekarang
Kini, metode pengajaran lebih interaktif dan berpusat pada peserta didik. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong peserta didik aktif berdiskusi, bertanya, dan berpikir kritis. Pendekatan yang digunakan lebih bervariasi, seperti problem-based learning, project-based learning, dan metode kolaboratif lainnya.
2. Hubungan guru dengan peserta didik
Guru Zaman Dulu
Hubungan antara guru dan peserta didik cenderung formal dan berjarak. Peserta didik memandang guru sebagai sosok otoriter yang tidak bisa ditentang. Ketakutan terhadap guru seringkali menjadi pemicu kedisiplinan peserta didik.
Guru Zaman Sekarang
Hubungan antara guru dan peserta didik kini lebih akrab dan egaliter. Guru berusaha menjadi teman, motivator, sekaligus pendamping bagi peserta didik. Pendekatan ini membantu peserta didik merasa nyaman untuk belajar dan berpendapat tanpa rasa takut. Banyak peserta didik yang curhat dan terbuka pada guru dibandingkan dengan orang tuanya.
3. Penggunaan Teknologi
Guru Zaman Dulu
Pembelajaran dilakukan secara manual dengan media sederhana seperti papan tulis kapur, buku cetak, dan alat peraga seadanya. Tidak ada teknologi digital yang digunakan dalam proses belajar.
Guru Zaman Sekarang
Teknologi menjadi bagian penting dalam proses belajar. Guru menggunakan laptop, proyektor, video pembelajaran, dan platform digital seperti Google Classroom, Zoom, atau aplikasi pembelajaran lainnya. Hal ini membuat pembelajaran lebih menarik dan dapat diakses kapan saja.
4. Penilaian dan Evaluasi
Guru Zaman Dulu
Penilaian berfokus pada hasil ujian tertulis dan hafalan. Peserta didik dianggap pintar jika dapat menjawab soal dengan benar berdasarkan hafalan buku.
Guru Zaman Sekarang
Penilaian lebih holistik, tidak hanya dari ujian tertulis tapi juga dari proyek, keaktifan, kreativitas, dan kerja kelompok. Penilaian formatif dan reflektif menjadi bagian penting dalam proses belajar. Mempunyai pemikiran semua peserta didik pintar sesuai dengan bakat dan minat. Karena ada peserta didik yang bagus secara akademik dan kurang secara non akademik, begitupun sebaliknya ada yang kurang secara akademik, tapi secara non akademik sangat hebat
5. Gaya Berpakaian dan Penampilan
Guru Zaman Dulu
Penampilan guru cenderung konservatif dan formal. Guru wanita biasanya mengenakan kebaya atau rok panjang, sementara guru pria berpakaian rapi dengan baju batik atau seragam.
Guru Zaman Sekarang
Gaya berpakaian lebih fleksibel, meski tetap sopan dan sesuai dengan norma sekolah. Guru muda kini banyak tampil dengan gaya modern dan santai, yang mencerminkan pendekatan mereka yang lebih terbuka.
6. Peran dalam Masyarakat
Guru Zaman Dulu
Guru dihormati dan disegani oleh masyarakat. Perannya tidak hanya di sekolah tetapi juga sebagai tokoh masyarakat yang dijadikan panutan.
Guru Zaman Sekarang
Meskipun tetap dihormati, tantangan sosial dan perkembangan teknologi membuat posisi guru tidak sekuat dulu dalam masyarakat. Namun, banyak guru masa kini yang aktif di media sosial dan menjadi influencer pendidikan yang inspiratif.
7. Tantangan dan Harapan
Guru Zaman Dulu
Tantangannya adalah keterbatasan fasilitas, rendahnya gaji, dan kondisi sosial yang keras. Namun, semangat pengabdian mereka sangat tinggi.
Guru Zaman Sekarang
Tantangannya lebih kompleks: harus melek teknologi, menghadapi peserta didik dan orang tua dengan karakter beragam, serta tuntutan administrasi yang tinggi. Namun, guru sekarang juga memiliki lebih banyak peluang untuk berkembang melalui pelatihan dan komunitas digital.
Itulah perbedaan guru zaman dahulu dan zaman sekarang, seperti yang saya rasakan saat ini. Mari kita sukseskan dunia pendidikan dimanapun kita berada dengan cara yang berbeda, dengan tujuan yang sama yaitu mencerdaskan anak bangsa.